- Panitia HPN SMSI 2026 Tinjau Lokasi Universitas Syech Nawawi Banten
- Disperindag Banten Gelar Apel Pagi, Pembina Apel Apresiasi Prestasi PPID Raih Peringkat 3 Keterbukaan Informasi Publik
- Grand Opening Press Club Indonesia SMSI, Ketua Dewas TVRI Soroti Monopoli Platform Teknologi Global
- Disperindag Banten Raih Predikat Informatif Peringkat ke-3 pada Penganugerahan KIP 2025
- Hadapi Puncak Musim Hujan, Pemkot Tangerang Pastikan Stok Bantuan Logistik Bencana Aman
Menantu Erdogan Jadi Menteri Keuangan
Internasional – Presiden Recep Tayyip Erdogan menunjuk menantunya sebagai menteri keuangan. Erdogan, yang mengubah Turki selama 15 tahun berkuasa dilantik pada Senin (9/7/2018) di bawah sistem pemerintahan baru, yakni presidensial.
Menggambarkan perubahan monumental tersebut sebagai awal yang baru, dia berjanji untuk menjadi presiden bagi 81 juta warga Turki.
“Kami tidak akan menjadi tuan, tapi untuk melayani rakyat kami,” kata Erdogan seperti dilansir AFP.
Erdogan lalu mengungkapkan jajaran kabinetnya di bawah sistem pemerintahan yang baru. Dia menunjuk menantunya, Berat Albayrak, 40, untuk menjabat pos yang penting yakni menteri keuangan.
Mevlut Cavusoglu dipertahankan sebagai Menteri Luar Negeri. Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal Hulusi Akar menjadi Menteri Pertahanan.
Fuat Oktay, mantan Kepala Badan Penanganan Kondisi Darurat Turki ditunjuk sebagai satu-satunya Wakil Presiden, jabatan baru dalam sistem pemerintahan presidensial Turki.
Sistem pemerintahan baru, yang menghapus jabatan perdana menteri, disepakati dalam referendum pada 2017. Referendum yang berlangsung sengit itu dimenangkan kubu ‘Ya’, yang mendukung perubahan sistem pemerintahan Turki menjadi presidensial, dan memberikan kekuasaan lebih besar bagi Erdogan.
Isu tersebut hingga kini terus mempolarisasi opini publik di Turki. Surat kabar oposisi, Cumhuriyet, mengangkat judul, “Rezim Satu Orang yang Partisan Diresmikan Hari Ini.”
Adapun harian pro-pemerintah, Yeni Safak memuji pelantikan Erdogan sebagai ‘hari yang bersejarah’. “Satu halaman dalam sejarah Turki ditutup dan halaman baru dibuka,” tulis surat kabar Yeni Safak.
Presiden kini duduk di puncak struktur kekuasaan vertikal yang ditandai dengan pemerintahan yang langsing dengan 16 kementerian. Salah satu perubahan yang paling signifikan adalah Kementerian Uni Eropa, yang dibentuk pada 2011 untuk mengurusi rencana Turki masuk ke dalam blok tersebut. Kementerian itu kini dimasukkan ke dalam Kementerian Luar Negeri Turki.
Binali Yildirim kini tercatat dalam sejarah sebagai perdana menteri ke-27 sekaligus yang terakhir di Turki. Dia diperkirakan bakal menjadi Ketua Parlemen yang baru. (nat/cnn)
